Tuesday, March 17, 2009

sepatu saya rusak (lagi)

Sekitar 1 atau 2 minggu yang lalu, sepatu saya rusak. Sol di hak sepatunya lepas, yang kemudian menyebabkan sepatu saya berbunyi tok..tok... kalau dipakai berjalan. Maka, saya memutuskan untuk memperbaikinya. Saya bawa sepatu saya ke tukang sol sepatu di Senen, dan ternyata saya hanya perlu membayar 8.000 rupiah untuk biaya perbaikannya. Dulu saya pernah memperbaiki sepatu lainnya yang mengalami masalah yang sama, tapi saya membawanya ke Stop n Go, dan saya harus membayar 40.000 rupiah. Saya senang karena biaya perbaikannya jauh lebih murah. Hasilnya juga terlihat sama bagusnya. Tapi ternyata...hari ini sepatu saya yang saya perbaiki di Senen kembali rusak. Sol sepatunya kembali lepas. Padahal saya baru menggunakannya sekitar 3 kali. Sedangkan sepatu saya yang saya perbaiki di Stop n Go masih belum rusak, padahal saya sudah sering menggunakannya. Well, ga salah kalau orang bilang ”uang ga bisa dibohongi”.

Kejadian hari ini mengingatkan saya akan film ”Confession of a Shopaholic”. Rebbeca, tokoh utama dalam film tersebut, pernah menuliskan bahwa kita seringkali tertipu oleh barang diskon. Contoh, sweater yang didiskon 50% ternyata terbuat dari hanya 10% wol asli, dan 90% sisanya adalah bahan imitasi. Manusia memang sering tergoda oleh sesuatu yang lebih murah atau lebih mudah didapat. Mencontek supaya lebih mudah mendapat nilai bagus. Menggunakan narkoba sebagai jalan pintas untuk membebaskan pikiran dari berbagai masalah. Memberikan uang kepada polisi ketika ditilang. Masih banyak hal lainnya. Kita seingkali ga bersedia membayar harga mahal untuk sesuatu yang sifatnya lebih abadi. Mencontek mungkin memudahkan kita mendapat nilai bagus. Tapi dengan mencontek, kita akan terbentuk menjadi manusia pemalas yang tidak bersedia belajar lebih keras untuk mendapatkan sesuatu. Menggunakan narkoba mungkin bisa membuat kita merasa lepas dari masalah, tapi sifatnya hanya sementara kan? Setelah efek dari narkoba hilang, masalah tetap ada dan tetap harus kita hadapi, malah kemudian narkoba bisa merusak tubuh kita. Memberikan uang pada polisi juga melepaskan kita dari birokrasi yang bertele-tele di ruang sidang. Tapi hal itu lama kelamaan akan membentuk mental polisi menjadi ”money oriented”. Kalau semua polisi menjadi ”money oriented”, kita juga yang akan dirugikan.

Well, saya ga bermaksud mengajak kalian untuk memilih cara yang sulit atau membeli barang yang mahal. Saya cuma mau mengatakan bahwa terkadang, kita memang harus membayar mahal untuk bisa mendapat yang terbaik. Kita diciptakan Tuhan bukan dengan tujuan untuk mendapatkan hidup yang mudah. Ada kalanya kita harus mengorbankan banyak hal untuk memperoleh yang terbaik. Yang terbaik memang bukan selalu yang termahal atau yang tersulit, tapi seharusnya, yang terbaik selalu bisa membuat kita menjadi lebih baik.