Thursday, June 28, 2012

saat saya mampu belajar



Yaaakkk…after months, saya mencoba nulis lagi. Tulisan pertama ini dimaksudkan untuk membangkitkan lagi keinginan saya untuk menulis, hehehe..

Jadi, saya baru merayakan ulang tahun beberapa minggu yang lalu. Ulang tahun yang menyenangkan. Dikelilingi banyak cinta, dipenuhi banyak kasih, diwarnai banyak tawa. Hari ulang tahun saya jatuh di hari Sabtu. Bertambah sempurna karena saya bisa bangun siang di hari ulang tahun, hahaha…

Tepat jam 12 malam, mama tercinta bangunin saya. Dia masuk ke kamar sambil bawa-bawa map. Ngucapin “selamat ulang tahun” plus doa-doanya, dikecup-kecup, trus kasih map itu. Itu menyenangkan, hehe… Kecupan dari mama selalu terasa penuh cinta. Balik ke kronologisnya, ternyata map itu titipan hadiah dari sang kekasih hati (terlalu klasik, jadi abis ini kita sebut aja dia D!) yang pas saya ultah, dia lagi ga di Jakarta. D! udah enak tidur dari jam 10. Dia bilang gini “mal, aku ngantuk banget. Sorry yah, ga bisa nunggu ampe jam 12. Maaf yah…”. Ya intinya gitu. Cewek-cewek lain mungkin mikir dia cuma boongan, lagi siapin surprise dan sebagainya. Tapi ga begitu dengan D!. Ketika dia bilang mau tidur di jam-jam 10an, artinya dia bener-bener tidur. Jadi saya juga ga ngarep dia bakal telepon jam 12 malam. Dia akhirnya kebangun jam 3, dan telepon saya. Yaudah, kita ngobrol sampe sekitar jam 5. Oya, map hadiah dari D! berisi gambar. Gambar saya yang dibuat sendiri sama dia. Senang, sangat senang, hehehe… Berasa special.
Ini foto-fotonya:





Ok, saya lanjut tidur jam 5, dengan harapan bisa bangun siang. Baru merasa tidur sebentar, terdengar grasah grusuh di kamar. Dengan mata sepet, saya nengok ke arah pintu. Ada cahaya-cahaya lilin gitu. Masih agak ga ngerti, apa yang terjadi, hahaha. Sekitar 1-2 menit kemudian, baru sadar, ada 3 wanita cantik bawa-bawa kue. Hihi… Kalian sukses bikin saya bingung. Itu kayaknya sekitar jam setengah 8. Habis itu, prosesi make a  wish dan tiup lilin. Trus kita ke luar, yang mana di luar ternyata udah ada 2 pria, teman saya juga. Kita ngobrol-ngobrol, trus pergi makan ke rumah Dea yang rumahnya deket sama saya. Begitulah, jam-jam berikutnya saya habiskan sama keluarga di rumah, dan pergi makan.
Ini sama sahabat-sahabat yang rela pagi-pagi, tanpa mandi, ke rumah saya:





Satu lagi, ini pas dikasih kue di kantor di hari Senin-nya:


Postingan kali ini sebenernya bukan untuk cerita tentang kisah di hari ultah saya. Saya cuma mau share beberapa hal yang saya pelajari selama 2 tahun ini. Hal-hal yang sebelumnya cuma saya ketahui dari buku atau dari cerita orang, tapi benar-benar saya alami sendiri pada akhirnya.

Saya belajar untuk bukan hanya menerima rencana Tuhan, tapi belajar untuk kehilangan rencana saya
Saya belajar untuk melangkah maju tanpa menengok ke balakang
Saya belajar untuk bukan hanya menjalani kehendak Tuhan, tapi melepaskan kehendak saya
Saya belajar untuk mencari hal indah dalam keadaan yang sepertinya hancur
Saya belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain
Saya belajar memaksa diri melihat gambaran besar rencana Tuhan ketika yang mampu saya lihat hanya bagian kecil yang rusak
Saya belajar untuk bukan hanya berjuang memenuhi keinginan Tuhan, tapi belajar menyerahkan keinginan saya
Saya belajar untuk percaya ketika Tuhan terasa sulit dipercaya

Dan pada akhirnya, saya dibuat menyadari bahwa setiap pelajaran yang saya peroleh, bukan atas kepintaran saya, bukan atas hikmat saya. Anugerah Tuhan yang membuat saya mampu melihat dan mempelajari semuanya.

Maka, biarlah ucapan syukur saya di setiap harinya bukan hanya menjadi ucapan yang klise, tapi sungguh-sungguh ucapan cinta dari anak kepada Bapanya.